indosiar.site Aksi damai para guru madrasah yang berkumpul di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, menarik perhatian publik. Mereka datang dengan satu tujuan: menyuarakan aspirasi agar diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Suara mereka akhirnya sampai ke Istana, setelah perwakilan diterima langsung oleh pejabat pemerintah, termasuk Wakil Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Istana, Juri Ardiantoro, bersama sejumlah perwakilan dari Kementerian Agama.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, dan menjadi wadah untuk menyerap aspirasi serta memahami kondisi yang dialami ribuan guru madrasah di seluruh Indonesia. Para guru yang hadir dalam pertemuan ini berasal dari berbagai organisasi seperti Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), hingga Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMI).
Suara Guru Madrasah: Antara Dedikasi dan Harapan
Para guru madrasah yang datang membawa spanduk dan poster dengan tulisan yang menyuarakan harapan sederhana: pengakuan dan kepastian status. Mereka menegaskan bahwa perjuangan ini bukan semata-mata soal gaji, melainkan soal keadilan dan penghargaan terhadap dedikasi mereka dalam mendidik generasi bangsa.
Banyak di antara mereka sudah puluhan tahun mengajar, mengabdi tanpa status tetap, dan menerima honor yang jauh dari kata layak. Namun semangat mereka tak pernah pudar. Bagi para guru ini, madrasah bukan sekadar tempat mengajar, melainkan tempat mengabdi dan membangun karakter anak bangsa dengan nilai-nilai moral dan spiritual.
Istana Menyambut dengan Sikap Terbuka
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keterbukaan, Juri Ardiantoro menyampaikan apresiasi atas dedikasi para guru madrasah. Ia menegaskan bahwa pemerintah mendengar dan memahami tuntutan tersebut. Menurutnya, aspirasi ini akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam penyusunan kebijakan lanjutan bersama Kementerian Agama dan instansi terkait.
Juri juga menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mencari solusi yang adil dan realistis. Proses pengangkatan PPPK bukan hal sederhana karena menyangkut mekanisme, kuota, dan anggaran negara. Namun, pemerintah berupaya agar para guru madrasah tidak terpinggirkan dalam proses reformasi birokrasi aparatur sipil negara.
Peran Strategis Guru Madrasah di Dunia Pendidikan
Guru madrasah memiliki posisi unik dalam sistem pendidikan nasional. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu umum, tetapi juga menanamkan nilai-nilai agama, karakter, dan etika yang menjadi pondasi penting bagi perkembangan anak-anak Indonesia.
Di tengah arus modernisasi dan tantangan era digital, guru madrasah berperan sebagai penjaga moralitas dan budaya bangsa. Karena itu, pengakuan terhadap status mereka menjadi bentuk penghargaan terhadap kontribusi besar yang sering kali luput dari sorotan.
Tantangan dalam Proses Pengangkatan PPPK
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pemerintah adalah jumlah tenaga pendidik non-ASN yang sangat besar, sementara kapasitas penerimaan PPPK terbatas setiap tahunnya. Kementerian Agama mencatat masih banyak guru madrasah yang belum terakomodasi dalam formasi yang tersedia.
Selain itu, proses administrasi, validasi data, serta persyaratan teknis menjadi faktor lain yang memperlambat realisasi tuntutan ini. Namun, berbagai pihak berharap agar kebijakan afirmatif bisa diberlakukan untuk mempercepat proses pengangkatan guru madrasah yang telah lama mengabdi.
Dukungan dari Berbagai Kalangan
Isu pengangkatan guru madrasah menjadi PPPK tidak hanya mendapat perhatian dari kalangan pendidikan, tetapi juga dari masyarakat luas. Banyak pihak menilai bahwa guru madrasah selama ini menjadi garda depan dalam membentuk generasi muda yang berakhlak dan berkarakter.
Beberapa tokoh pendidikan bahkan menyebut bahwa jika pemerintah ingin memperkuat sistem pendidikan berbasis nilai, maka kesejahteraan dan kepastian hukum bagi guru madrasah harus menjadi prioritas nasional. Tanpa kesejahteraan yang layak, sulit berharap pendidikan di madrasah bisa berjalan optimal.
Langkah Selanjutnya yang Diharapkan
Setelah pertemuan di Istana, para guru madrasah berharap hasil dialog ini bisa menjadi langkah konkret menuju perubahan kebijakan. Mereka berharap pemerintah segera menindaklanjuti hasil pertemuan dengan keputusan nyata, bukan hanya janji.
Pemerintah, di sisi lain, menyadari bahwa tuntutan ini perlu ditangani dengan kebijakan yang komprehensif, melibatkan koordinasi lintas kementerian, terutama Kementerian Agama dan Kementerian PANRB.
Langkah selanjutnya yang diharapkan adalah adanya verifikasi data tenaga pendidik madrasah secara menyeluruh, pembukaan formasi PPPK yang lebih luas, serta penyusunan regulasi yang berpihak pada para pendidik non-ASN.
Penutup: Harapan di Balik Perjuangan
Perjuangan guru madrasah bukan sekadar tentang status kepegawaian, tetapi tentang martabat profesi. Mereka berjuang agar pengabdian panjang yang dilakukan bertahun-tahun mendapat pengakuan negara.
Respon positif dari Istana menjadi sinyal baik bahwa suara mereka tidak lagi diabaikan. Kini, harapan baru tumbuh di hati para guru madrasah bahwa perjuangan panjang mereka akan berbuah manis.
Bagi mereka, menjadi PPPK bukan hanya soal pekerjaan tetap, melainkan simbol dari penghargaan negara terhadap jasa pendidik yang selama ini berada di garda terdepan membentuk moral bangsa.

Cek Juga Artikel Dari Platform musicpromote.online
