indosiar.site – Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan akan memberikan bantuan penuh bagi para korban insiden ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bantuan tersebut mencakup santunan bagi korban luka dan keluarga korban meninggal dunia.
Menteri Sosial Gus Ipul menyampaikan bahwa seluruh bentuk bantuan akan disalurkan sesuai dengan standar dan indeks bantuan yang berlaku di Kemensos. “Kementerian Sosial akan membantu para korban, baik yang mengalami luka-luka maupun yang wafat, sesuai dengan indeks yang kami miliki,” ujar Gus Ipul di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).
Dukungan Logistik dan Dapur Umum untuk Para Korban
Selain bantuan tunai, Kemensos juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk menyalurkan dukungan logistik bagi para korban dan tim penyelamat di lokasi. Sejumlah fasilitas seperti tenda darurat, kasur, pakaian layak pakai, air bersih, makanan siap saji, serta obat-obatan telah dikirimkan ke lokasi kejadian.
“Kami juga mendirikan dapur umum agar kebutuhan makan untuk para korban dan petugas evakuasi tetap terpenuhi,” kata Gus Ipul.
Dapur umum tersebut diproyeksikan mampu menyediakan 1.500 porsi makanan tiga kali sehari, atau sekitar 4.500 porsi per hari, hingga proses evakuasi dan penanganan di lokasi selesai. Upaya ini dilakukan agar para korban dan petugas tidak kesulitan mendapatkan makanan selama masa tanggap darurat.
Evakuasi Masih Berlangsung, Korban Jiwa Bertambah
Sementara itu, proses pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Hingga Jumat (3/10/2025) sore, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 13 orang, setelah tiga jenazah tambahan ditemukan pada hari keempat proses pencarian.
Menurut laporan dari detikJatim, delapan jenazah ditemukan pada hari yang sama dan telah dibawa ke RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso Surabaya untuk dilakukan identifikasi oleh tim DVI.
Dari pantauan di lokasi, kantong jenazah kedelapan tiba di Gedung Kompartemen Dokpol RS Bhayangkara sekitar pukul 18.03 WIB, disusul kantong ketujuh pukul 17.49 WIB, dan kantong keenam pukul 17.46 WIB.
Proses pemindahan dilakukan dengan penuh kehati-hatian oleh petugas karena kondisi reruntuhan masih labil.
Data Terbaru Korban: 13 Meninggal, 103 Selamat
Hingga Jumat petang, total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 116 orang, terdiri dari 13 korban meninggal dunia dan 103 korban selamat. Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat masih terus melakukan pencarian di sekitar puing-puing bangunan untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.
Pemerintah daerah Sidoarjo bersama Kemensos juga tengah menyiapkan pendampingan psikososial bagi para santri yang selamat dan keluarga korban meninggal, guna membantu mereka pulih dari trauma akibat peristiwa tragis tersebut.
Kemensos Pastikan Bantuan Berkelanjutan
Kemensos menegaskan bahwa bantuan tidak hanya diberikan pada tahap awal bencana, tetapi juga akan berlanjut hingga masa pemulihan. Gus Ipul menyebut, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo untuk memastikan kebutuhan dasar para korban terpenuhi dengan baik.
“Kami ingin memastikan seluruh korban mendapat perhatian penuh, mulai dari kebutuhan pangan, tempat tinggal sementara, hingga pendampingan sosial,” tegasnya.
Penutup
Peristiwa ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan pesantren di Indonesia. Pemerintah terus mengerahkan segala upaya untuk membantu korban dan mempercepat proses penanganan.
Semoga para korban luka segera pulih, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Cek juga artikel paling seru dari paltform hotviralnews.web.id

