indosiar.site Dalam suasana penuh khidmat dan semangat kebersamaan, jajaran Polres Kutai Timur menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Markas Komando Polres Kutim, Bukit Pelangi, Sangatta. Acara ini dihadiri oleh seluruh pejabat utama Polres, para perwira, bintara, ASN, serta perwakilan dari berbagai Polsek di wilayah hukum Kutai Timur.
Upacara tersebut menjadi momentum penting untuk mengingat kembali perjuangan para pemuda Indonesia yang dengan tegas menyatakan tekad satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa — Indonesia.
Pesan Kapolres: Sumpah Pemuda Bukan Seremoni, Tapi Tanggung Jawab Moral
Kapolres Kutim, AKBP Fauzan Arianto, bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, ia menekankan bahwa Sumpah Pemuda bukan hanya acara tahunan, melainkan simbol perjuangan dan tanggung jawab moral bagi seluruh anak bangsa.
“Sumpah Pemuda bukan sekadar seremoni. Ini adalah momen refleksi untuk memperkuat semangat kebangsaan dan persatuan. Polri, khususnya Polres Kutim, berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan serta persaudaraan di tengah masyarakat,” ujar AKBP Fauzan dengan nada tegas namun hangat.
Menurutnya, di era yang serba cepat dan penuh tantangan seperti sekarang, nilai-nilai perjuangan pemuda harus terus dihidupkan. Kolaborasi lintas generasi menjadi kunci agar bangsa tetap kokoh menghadapi perubahan zaman.
Tema Tahun Ini: Bergerak Bersama Menuju Indonesia Emas
Upacara tahun ini mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”. Tema ini mencerminkan semangat gotong royong dan kolaborasi antara semua elemen bangsa, termasuk aparat penegak hukum, pemerintah daerah, pelajar, hingga komunitas masyarakat.
AKBP Fauzan menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda harus diaktualisasikan dalam bentuk nyata. Ia mencontohkan bagaimana anak muda saat ini memiliki potensi luar biasa dalam bidang teknologi, inovasi, dan kreativitas. Dengan dukungan moral serta keamanan yang stabil, generasi muda dapat menjadi motor penggerak kemajuan daerah.
“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Semangat mereka harus diarahkan untuk hal-hal positif yang membangun bangsa,” tambahnya.
Ia juga menyinggung tentang pentingnya menjaga integritas dan nilai persaudaraan di tengah perbedaan. “Perbedaan adalah kekayaan, bukan pemisah. Justru dari keberagaman itulah kita belajar tentang toleransi dan solidaritas,” katanya.
Kolaborasi Polres dan Masyarakat dalam Menanamkan Nilai Nasionalisme
Peringatan Sumpah Pemuda di Polres Kutim juga menjadi simbol sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya sekadar upacara formal, melainkan wadah untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Dalam kesempatan itu, beberapa anggota Polres juga menampilkan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda dan lagu-lagu perjuangan. Suasana haru dan semangat nasionalisme begitu terasa ketika bendera Merah Putih dikibarkan diiringi lantunan lagu “Indonesia Raya”.
Para peserta upacara yang terdiri dari berbagai latar belakang merasa bangga bisa menjadi bagian dari peringatan tersebut. Beberapa di antara mereka mengaku upacara ini memberi energi baru untuk terus berbuat bagi negeri.
Pesan untuk Generasi Muda: Kolaborasi dan Inovasi
Kapolres juga menyampaikan pesan khusus kepada para generasi muda di Kutai Timur. Ia mengingatkan agar semangat nasionalisme tidak hanya diwujudkan dalam kata-kata, melainkan tindakan nyata.
“Sekarang zamannya kolaborasi. Pemuda tidak bisa berjalan sendiri. Mereka harus bekerja sama dengan semua pihak — pemerintah, aparat, akademisi, bahkan pelaku usaha — untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” ucap AKBP Fauzan.
Ia juga menyoroti tantangan zaman yang semakin kompleks, mulai dari penyebaran hoaks di media sosial hingga potensi perpecahan akibat politik identitas. Karena itu, Polres Kutim terus mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadi agen perubahan yang positif dan cerdas dalam bermedia.
“Jadilah generasi digital yang bijak. Gunakan teknologi untuk hal produktif, bukan untuk menyebar kebencian. Itu salah satu bentuk perjuangan masa kini,” tegasnya.
Makna Sumpah Pemuda dalam Perspektif Kekinian
Dalam konteks modern, Sumpah Pemuda menjadi refleksi dari semangat persatuan di tengah keragaman. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap relevan, terutama ketika bangsa menghadapi tantangan globalisasi, disrupsi teknologi, dan perubahan sosial.
Polres Kutim berkomitmen menjaga nilai-nilai itu tetap hidup melalui kegiatan pembinaan masyarakat, edukasi hukum, dan pelatihan kepemudaan. Dengan begitu, semangat perjuangan tidak hanya dikenang, tetapi terus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kapolres juga berharap momentum ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh personel kepolisian untuk terus berbenah. Pelayanan publik harus semakin profesional, transparan, dan humanis, sesuai dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda yang menekankan persatuan dan pengabdian.
Penutup: Menyemai Semangat Kebangsaan dari Kutai Timur
Artikel ini menyoroti bahwa peringatan Sumpah Pemuda di Polres Kutim bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan simbol tekad dan kebersamaan. Melalui kegiatan seperti ini, semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air terus tumbuh di hati seluruh aparat dan masyarakat.
Upacara tersebut juga menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Tantangan zaman boleh berubah, tetapi semangat juang tetap harus menyala.
Dengan semangat Sumpah Pemuda yang diwariskan sejak 1928, Polres Kutai Timur bertekad menjaga keutuhan bangsa dan menyalakan api nasionalisme di setiap jiwa generasi muda. Karena seperti pesan Kapolres, “Persatuan adalah kekuatan terbesar bangsa ini. Dan tugas kita adalah menjaganya bersama.

Cek Juga Artikel Dari Platform jalanjalan-indonesia.com
