indosiar.site – Tiga dekade bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah kelompok musik untuk terus bertahan dan berkarya. Bagi Twilite Chorus, perjalanan panjang selama 30 tahun justru menjadi bukti nyata konsistensi dan cinta mereka terhadap dunia musik. Di bawah arahan Addie MS, paduan suara legendaris ini siap merayakan tonggak sejarah penting tersebut melalui konser bertajuk “Twilite Chorus 30th Anniversary Concert” yang akan digelar pada 8 November 2025 di Aula Simfonia Jakarta, Kemayoran.
Sebuah Perayaan Penuh Makna
Bagi Addie MS, konser ini bukan hanya sekadar acara ulang tahun. Lebih dari itu, ini adalah bentuk rasa syukur, dedikasi, dan penghargaan atas perjuangan panjang para anggota Twilite Chorus yang telah memberikan kontribusi besar bagi musik Indonesia.
“Saya sangat bangga dengan perjalanan Twilite Chorus selama 30 tahun ini. Konser ini bukan sekadar perayaan, tapi juga bentuk semangat kami untuk terus menjaga dedikasi dalam memajukan musik simfonik di Indonesia,” ujar Addie saat ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025).
Selama bertahun-tahun, Twilite Chorus telah menemani Twilite Orchestra dalam berbagai konser besar, baik di dalam negeri maupun di acara-acara kenegaraan. Kini, Addie ingin menjadikan momentum tiga dekade ini sebagai refleksi akan kerja keras dan kecintaan mereka terhadap musik orkestra dan paduan suara.
Awal Mula Twilite Chorus
Menariknya, kehadiran Twilite Chorus bermula dari sebuah kebutuhan praktis. Pada masa awal Twilite Orchestra berdiri, Addie sering kali membutuhkan paduan suara untuk mendukung penampilan di acara resmi, termasuk di Istana Negara dan Istana Bogor. Namun, ketergantungan pada kelompok mahasiswa membuat jadwal kerap berbenturan.
“Dulu itu karena kebutuhan. Kita diminta tampil di Istana Negara dan Istana Bogor, tapi kalau mengandalkan mahasiswa, sering kali jadwalnya tidak cocok. Akhirnya saya putuskan membentuk Twilite Chorus sendiri,” kenang Addie.
Keputusan itu ternyata menjadi langkah besar. Dari sekadar solusi sementara, Twilite Chorus berkembang menjadi bagian penting dari Twilite Orchestra, bahkan menjadi identitas tersendiri yang melahirkan banyak momen bersejarah.
Menjadi Keluarga yang Solid
Salah satu kekuatan utama Twilite Chorus adalah rasa kebersamaan di antara para anggotanya. Mereka datang dari latar belakang yang beragam — ada profesional, akademisi, hingga seniman — tetapi semua disatukan oleh kecintaan pada musik. Addie mengakui, hubungan yang terjalin di dalam Twilite Chorus sudah melampaui sekadar rekan kerja.
“Sejak tampil di Istana Negara dan berbagai acara besar, mereka tumbuh jadi kelompok yang sangat kompak, seperti keluarga sendiri,” tutur Addie penuh rasa syukur.
Solidaritas inilah yang membuat Twilite Chorus tetap bertahan di tengah perubahan zaman dan tren musik yang silih berganti.
Konser Bernuansa Nostalgia
Dalam konser “Twilite Chorus 30th Anniversary Concert” nanti, Addie MS menyiapkan repertoar istimewa yang merefleksikan perjalanan panjang mereka. Para penonton akan diajak bernostalgia melalui deretan karya dari berbagai genre, mulai dari lagu daerah, lagu nasional, pop klasik, hingga opera dan musik orkestra internasional.
“Kami ingin menghadirkan cuplikan perjalanan kami selama tiga dekade. Ada lagu daerah, nasional, pop, bahkan karya dari Queen dan opera yang pernah kami bawakan. Semua kami rangkai agar penonton bisa merasakan evolusi musikal Twilite Chorus,” jelasnya.
Konser ini juga akan menghadirkan kejutan istimewa dengan tampilnya Antea Putri Turk, cicit buyut dari kakak kandung Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Ia akan tampil membawakan lagu “Tanah Airku” karya Ibu Sud, yang diyakini akan menjadi momen paling emosional dalam konser tersebut.
“Saya merasa sangat bangga dan senang bisa menjadi bagian dari konser ini sebagai solois. Ini pengalaman berharga,” ungkap Antea dengan penuh rasa haru.
Dukungan dan Harapan ke Depan
Kesuksesan konser ini tentu tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, salah satunya Adinda Bakrie Foundation yang turut berperan dalam mewujudkan acara spesial ini. Bagi Addie, dukungan tersebut menjadi bukti bahwa semangat berkesenian dan kolaborasi masih hidup kuat di Indonesia.
“Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, kami masih bisa terus bertahan hingga 30 tahun. Harapan saya, konser ini tidak hanya menjadi perayaan, tapi juga bisa memperkuat semangat persatuan dan memberi warna positif bagi dunia musik Tanah Air,” tutup Addie dengan nada optimis.
Dengan persiapan yang matang dan daftar penampil yang berkelas, Twilite Chorus 30th Anniversary Concert dipastikan menjadi salah satu konser paling berkesan di penghujung tahun. Tidak hanya sebagai panggung nostalgia, tetapi juga sebagai simbol keteguhan hati dan dedikasi Addie MS bersama para musisi Indonesia untuk terus menghadirkan harmoni yang indah bagi negeri.
Cek juga artikel paling seru dan top di koronovirus.site

